Jumat, 01 Februari 2008

Senin, 28 Januari 2008

TEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK

Aplikasi Teknologi Reproduksi ternak untuk meningkatkan efisensi produksi pada ternak dan mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih banyak dan lebih berkualitas.

Aplikasi yang dapat dilakukan adalah:

1) Sinkronisasi berahi (penyerentakan berahi untuk diperoleh waktu berahi yang relatif sama sehingga dapat diharapkan untuk dikawinkan secara bersama-sama pula, bunting bersama dan melahirkan dalam waktu yang relatif sama pula)

2) Inseminasi Buatan (dengan IB dieproleh keturunan yang jelas memiliki kualitas bagus, efisensi pemeliharaan jantan, mengurangi kemungkikan incest, dan mencegah penyebaran penyakit dari tidak adanya kawin oleh pejantan)

3) Deteksi kebuntingan ( menggunakan DEEA GestDect untuk lebih cepat karena hanya 2 minggu setelah dikawinkan, tidak berbahaya bagi ternak, akurat, mudah dilakukan, tidak butuh waktu yang lama dan aman bagi ternak dan pelaksana)

4) Pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan dan fase fisiologis ternak (diperlukan betuk formulasi pakan yang tepat sesuai dengan kondisi fisiologis ternak, formulasi pakan untuk ternak dalam kondisi bunting akan berbeda dengan waktu tidak bunting, pakan jantan dengan pakan indukan betina juga harus dibedakan termasuk pakan induk dengan pakan anak)

PRODUK CV BISMA



Produk CV BIna Satwa Mandiri:

1) Deteksi Kebuntingan Ternak “DEEA GestDect” untuk mendeteksi kebuntingan ternak sapi, kerbau, kambing & domba lebih dini (hanya 2 minggu setelah dikawinkan atau di IB)

2) Aplikasi lapangan teknologi pertanian dan peternakan (penyerentakan berahi, Inseminasi Buatan, penyuluhan & pendampingan peternak, pengolahan & formulasi pakan ternak)

3) Konsultan peternakan dan Pendampingan peternak

4) “OPTIMUS” Elektro Ejakulator untuk penanganan penampungan semen ternak jantan yang tidak mampu mounting dan atau atau pengambilan semen satwa liar.

5) Pelatihan Kewirausahaan (P-KWU) budidaya ternak, pengolahan produk ternak & Field Trip bidang pertanian dan peternakan ke lokasi-lokasi peternakan, pengolahan produk ternak guna memberikan bekal wirausaha dengan ketrampilan yang produktif

6) Booklet & VCD modul pertanian - peternakan (Inseminasi Buatan, penyerentakan berahi, Budidaya Peternakan & Perikanan, Teknologi formulasi & pengolahan pakan, Teknologi pengolahan hasil ternak, Pengolahan limbah peternakan, dll)

7) Breeding Farm (Kambing perah PE di Jepara)

8) Veterinary Trading (Pengadaan alat dan kelengkapan peternakan, obat-obatan ternak, sarana produksi peternakan)

9) General Trading (Pengadaan daging sehat, telur ayam kampung dan ras, pakan ternak, formulasi pakan)

10) Media promosi Leaflet, Brosur, Poster, kaos, Kalender dan Sticker.

TEKNIK PENAMPUNGAN URINE

TEKNIK PENAMPUNGAN URINE SECARA CEPAT
Metode penampungan urine diperkenalkan untuk memudahkan melakukan deteksi Kebuntingan melalui urin ternak. Kebutuhan urin ternak dengan syarat-syarat tertentu (Bersih, tidak terkontaminasi kotoran, kemudahan untuk penyimpanan) salah satunya ketika diperlukan untuk dilakukan pendeteksian kebuntingan menggunakan Deteksi Kebuntingan Ternak “DEEA GestDect” mendorong terciptanya teknik-teknik tertentu dalam penampungan urin. Masyarakat peternak pada umumnya dapat melakukan penampungan pada pagi hari, karena pada pagi hari akan lebih sering mengeluarkan urine (urinasi).

Namun, karena kebutuhan untuk proses deteksi kebuntingan dengan media urin ternak yang dapat dilakukan setiap saat, maka diperlukan teknik-teknik tertentu untuk menampung urin sehingga dapat segera dilakukan pendeteksian. Untuk menghindari kegagalan penampungan, karena ternak merasa terganggu dan tiba-tiba berhenti mengeluarkan urin maka dapat dilakukan dengan teknik jarak jauh. Penampungan dilakukan dengan sebuah gayung berlengan panjang (disambung), atau menggunakan penyiraman pada ternak. Berikut ini adalah beberapa teknik yang biasa dilakukan untuk memperoleh urin:

METODE PENAMPUNGAN URINE TERNAK
PEMBEKAPAN MULUT PADA TERNAK MAMALIA KECIL (Kambing & domba)
Metode penampungan urine salah satunya adalah dengan cara pembekapan ternak pada bagian mulutnya. Metode ini merupakan metode konvensional yang sudah banyak dilakukan di beberapa daerah tertentu (seperti Wonosobo).
Cara penampungan urin ini sebagai berikut:
Penampungan minimal dilakukan 2 orang
Salah seorang memegang ternak dan seorang lagi membekap mulut ternak
Ternak dihandling (orang I)
Ternak dibekap ± 3-5 detik selama beberapa kali (orang II)
Tunggu ternak hingga ternak kencing
Tampung urin yang keluar.
Selamat mencoba.
Kelebihan metode ini adalah peternak lebih cepat mendapatkan urine, dengan perlakuan yang dibiasakan maka akan semakin mudah koleksi urin menggunakan metode pembekapan ini.
Kelemahan : 1. Perlu ketelatenan dan kecermatan
2. Ternak dapat mengalami stress.

PENAMPUNGAN DI PAGI HARI
Selain metode penampungan, hal yang perlu diperhatikan adalah waktu penampungan. Ada waktu tertentu ternak relatif lebih sering kencing. Seperti halnya manusia, pada kondisi yang relatif dingin, ternak relatif sering kencing. Pagi hari merupakan saat dimana ternak sering melakukan urinasi karena kondisi masih cukup dingin, ternak baru selesai beristirahat. Sehingga pada pagi hari, penampungan urin ternak lebih mudah dilakukan. Cara memancing ternak untuk kencing pada pagi hari juga cukup mudah, biasanya setelah disiram bagian tubuhnya (dimandikan) maka ternak akan kencing.

MENGGUNAKAN HARNESS SEDERHANA
Harness merupakan alat bantu yang digunakan untuk menampung urine ternak. Harness ini dapat dibuat sendiri secara sederhana. Harness pada ternak mamalia kecil (seperti kambing, domba, babi, dan lain-lain) dapat dibuat dari plastik dan tali rafia. Berikut ilustrasi harness sederhana:
Berdasarkan ilustrasi di atas, penggunaan harness sederhana ini cukup simpel, yaitu dengan menempelkan pada bagian vulva dan mengikatkan tali pada bagian tubuh ternak. Ikatan tali diusahakan kuat dan tidak mudah lepas tapi tidak menyakiti ternak.
Kelebihan menggunakan harness adalah peternak dapat menampung urine ternak dengan mudah, namun peternak harus butuh waktu untuk menunggu sampai ternak kencing. Beberapa ternak sulit ditampung dengan harness karena merasa ngak nyaman.

Minggu, 20 Januari 2008

DETEKSI KEBUNTINGAN DINI "DEEA GestDect"


deteksi kebuntingan ternak "DEEA GestDect"

MANUAL PEMAKAIAN ”DEEA GESTDECT”
1. Siapkan urine ternak yang diduga bunting dalam tabung reaksi ± 1/3 bagian hingga ¾ bagian.
syarat urine harus terpenuhi (ada dalam brosur/leaflet)

2. Teteskan “DEEA GestDect” larutan pendahuluan sebanyak 2 (dua) tetes dan amati adanya gumpalan coklat kekuningan mengapung. (TIDAK DIADUK ATAU DIGOYANG-GOYANGKAN)
Apabila terdapat gumpalan coklat kekuningan mengapung (KEMUNGKINAN BESAR POSITIF), Gambar 1 Pengamatan Reaksi
muncul gumpalan coklat kekuningan dari permukaan cairan sampai dasar tabung tanpa putus (KEMUNGKINAN BESAR NEGATIF)
Lanjutkan ke nomor 3.

3. Teteskan “DEEA GestDect” larutan penegas sebanyak 5 (lima) tetes dan amati reaksi pemisahan gumpalan selama maksimal 20 detik. (TIDAK DIADUK ATAU DIGOYANG-GOYANGKAN)
Hasil Positif (+) bunting apabila muncul gumpalan yang jatuh sedikit demi sedikit dari permukaan menuju dasar tabung sehingga terdapat pemisahan jelas gumpalan di atas dan dasar tabung
Hasil Negatif (-) bunting apabila muncul gumpalan coklat kekuningan yang menyebar dari permukaan cairan sampai dasar tabung tanpa putus (menyerupai gulali tak terputus)
Sedangkan apabila gumpalan pada bagian permukaan cairan tidak turun (sampai maksimal 20 detik) maka dimungkinkan adanya Corpus Luteum Persisten (CLP).
Teknologi Reproduksi Ternak

From the Beginning





CV Bina Satwa Mandiri (CV BISMA) memiliki personal dan tim yang ahli & kompetitif dalam bidang tersebut berusaha untuk melakukan inovasi, pengembangan teknologi baru, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memajukan pertanian dan peternakan Indonesia.



CV BISMA diawali dari aktivitas penelitian, pengabdian pada masyarakat dan jasa konsultansi para peneliti dalam rangka aplikasi teknologi bidang pertanian & peternakan. Pada perkembangannya, CV BISMA telah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan bidang pertanian dan peternakan melalui pendekatan pengembangan ilmu dan teknologi.



CV BISMA adalah perseroan komanditer yang berkedudukan di Semarang, secara resmi didirikan melalui akta notaris Nisa Rachmasari, SH., MKn No. 3 pada tanggal 19 April 2005, untuk menjalankan kegiatan dibidang: perdagangan umum, biro jasa, perindustrian, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.



Kegiatan-kegiatan yang telah dirintis dan ditindaklanjuti oleh CV BISMA adalah kegiatan penelitian (kajian, survey, eksperimen, studi kasus), forum ilmiah (seminar, pelatihan dan workshop), aplikasi teknologi reproduksi, usaha mandiri, perdagangan umum, jasa konsultasi & pendampingan, dan pembinaan SDM yang erat kaitannya dengan pengembangan dan penerapan teknologi terkait.